Analisis Dampak Embargo Militer Tahun 1999 terhadap Upaya Kemandirian Pertahanan Maritim TNI AL
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i11.9752Abstract
Embargo militer Amerika Serikat tahun 1999 menjadi momentum penting dalam sejarah pertahanan Indonesia, khususnya bagi TNI Angkatan Laut (TNI AL). Peristiwa tersebut memperlihatkan betapa besar risiko ketergantungan Indonesia terhadap impor komponen vital alutsista seperti mesin kapal atas air, kapal selam, radar, dan sistem rudal. Selama masa embargo, TNI AL menghadapi penurunan kesiapan tempur akibat terhambatnya pasokan suku cadang dan dukungan teknis dari luar negeri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak strategis embargo militer 1999 terhadap kesiapan tempur TNI AL serta implikasinya terhadap upaya kemandirian pertahanan maritim Indonesia. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan studi kasus deskriptif berdasarkan sumber akademik dan dokumen resmi yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa embargo tersebut menimbulkan kerentanan strategis yang nyata terhadap kedaulatan pertahanan nasional. Meskipun berbagai upaya modernisasi seperti pembangunan kapal selam Nagapasa Class, KCR-60, dan pengembangan roket R-Han 122 mm telah dilakukan, kemandirian teknologi pertahanan Indonesia masih terbatas karena transfer teknologi yang belum optimal. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan strategi nasional yang mencakup keanekaragaman sumber pengadaan, penguatan industri pertahanan dalam negeri, peningkatan riset dan pengembangan SDM pertahanan, serta kesiapan menghadapi potensi embargo baru melalui penguasaan teknologi rekayasa balik dan pembangunan cadangan logistik strategis. Embargo 1999 menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia untuk memperkuat kemandirian pertahanan maritim yang tangguh, adaptif, dan berkelanjutan.







