Strategi Perang Rusia-Jepang Tahun 1904 sampai dengan 1905: Pelajaran bagi TNI Angkatan Laut
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i11.9740Abstract
Perang Rusia–Jepang pada tahun 1904 s.d. 1905 merupakan peristiwa penting yang menandai kemenangan Jepang sebagai negara Asia pertama yang mampu mengalahkan kekuatan besar Eropa. Kemenangan tersebut dicapai melalui modernisasi militer, strategi yang terencana, serta pemanfaatan keunggulan maritim, yang dapat dianalisis melalui teori strategi Arthur Lykke, pandangan Clausewitz tentang perang sebagai instrumen politik, dan konsep Sea Power Mahan. Sebaliknya, Rusia mengalami kekalahan meskipun memiliki sumber daya besar akibat lemahnya kepemimpinan, ketidakefisienan logistik, rendahnya efektivitas intelijen, serta strategi defensif yang pasif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, melalui studi literatur sejarah, teori strategi, dan analisis militer. Metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis faktor-faktor yang memengaruhi jalannya perang serta menarik relevansi pelajaran strategis bagi pembangunan kekuatan maritim kontemporer. Bagi TNI Angkatan Laut, hasil kajian ini menunjukkan bahwa kemenangan tidak semata ditentukan oleh superioritas jumlah, melainkan ditopang oleh profesionalisme prajurit, kesiapan logistik, modernisasi alutsista, kepemimpinan meritokratis, serta sinergi komponen pertahanan. Oleh karena itu, modernisasi berkelanjutan, peningkatan kapasitas intelijen, penguatan strategi maritim, dan sistem logistik menjadi kunci dalam mewujudkan keunggulan maritim Indonesia di masa depan.







