Peran Intelijen TNI Angkatan Laut terhadap Keamanan Laut Yurisdiksi Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i11.9712Abstract
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki dua pertiga wilayah berupa perairan dengan posisi strategis di antara Samudra Hindia dan Pasifik. Kondisi ini memberikan keuntungan geopolitik, namun sekaligus menimbulkan kerentanan terhadap berbagai ancaman maritim, baik tradisional maupun nontradisional, seperti illegal fishing, penyelundupan, perompakan, hingga infiltrasi militer asing. Dalam konteks ini, intelijen TNI Angkatan Laut (TNI AL) memegang peran sentral dalam mendukung keamanan laut yurisdiksi nasional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui studi pustaka, analisis dokumen resmi, serta kajian analitis deskriptif untuk menggambarkan implementasi intelijen maritim. Hasil penelitian menunjukkan bahwa intelijen TNI AL berfungsi sebagai garda terdepan dalam deteksi dini, analisis ancaman, pengumpulan informasi strategis, serta pembangunan Maritime Domain Awareness (MDA). Implementasi peran tersebut diwujudkan melalui operasi intelijen maritim, kolaborasi antarinstansi, pemanfaatan teknologi, serta pendekatan diplomasi militer. Namun demikian, pelaksanaan intelijen maritim menghadapi sejumlah hambatan, seperti keterbatasan teknologi, koordinasi antarinstansi yang belum optimal, meningkatnya ancaman nontradisional, dan keterbatasan kapasitas personel. Oleh karena itu, strategi penguatan intelijen TNI AL diarahkan pada modernisasi sistem, peningkatan kompetensi sumber daya manusia, integrasi antarinstansi, serta kerja sama internasional. Dengan demikian, peran intelijen TNI AL menjadi instrumen vital dalam menjaga kedaulatan dan stabilitas keamanan laut yurisdiksi Indonesia.







