Sinergi Teknologi dan Kearifan Lokal: Pelajaran dari Strategi Implementasi C6ISR di Papua untuk Inovasi Pembelajaran di Wilayah Konflik dan Terpencil
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i11.9704Abstract
Implementasi teknologi pendidikan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) Indonesia seringkali gagal karena pendekatan top-down yang abai pada konteks lokal. Penelitian ini bertujuan merumuskan model inovasi pembelajaran hibrida yang resilien dengan menarik analogi dari strategi implementasi sistem C6ISR (Command, Control, Communications, Computers, Combat Systems, Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance) di Papua. Studi ini menggunakan analisis kualitatif konseptual-komparatif, mensintesis dokumen strategis dari domain militer dan studi pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan kunci keberhasilan C6ISR bukan pada teknologi semata, melainkan pada sinergi antara teknologi, intelijen manusia, dan kolaborasi masyarakat. Prinsip ini diterjemahkan ke model "C6ISR-Ed" untuk pendidikan, yang bertumpu pada tiga pilar: Teknologi Kontekstual (sebagai fasilitator), Jejaring Belajar Komunitas/JBK (mengintegrasikan kearifan lokal), dan Strategi Multi-Kanal Adaptif (menggunakan teknologi tepat guna). Pembahasan menyimpulkan bahwa inovasi pendidikan yang efektif di daerah 3T memerlukan pergeseran filosofis dari pendekatan teknosentris ke model sosio-teknis yang memberdayakan aktor lokal dan mensinergikan teknologi dengan kearifan lokal.







