Modal Budaya dan Relevansi Nilai-Nilai Gapura Panca Waluya dalam Program Pembinaan Komunitas Rumah Pelangi

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi implementasi nilai-nilai Gapura Panca Waluya meliputi Cageur (sehat), Bageur (baik hati), Bener (jujur), Pinter (cerdas), dan Singer (peduli) dalam program pembinaan anak jalanan oleh Komunitas Rumah Pelangi di Terminal Leuwi Panjang, Kota Bandung. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memahami peran komunitas dalam memperkuat modal sosial anak-anak binaan. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk memperoleh gambaran kontekstual tentang proses pembinaan. Analisis tematik dilakukan guna mengidentifikasi pola implementasi nilai-nilai tersebut dalam praktik sehari-hari komunitas. Hasil menunjukkan bahwa nilai Cageur ditanamkan melalui pembiasaan hidup sehat seperti menjaga kebersihan dan olahraga ringan. Bageur tercermin dalam empati, sikap saling menghargai, dan toleransi. Bener diwujudkan dalam kejujuran dalam interaksi sosial, sementara Pinter dikembangkan melalui literasi, bimbingan belajar, dan penguatan nilai keagamaan. Adapun Singer diperkuat melalui kegiatan sosial yang menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar. Seluruh nilai tersebut dilaksanakan secara nonformal melalui pendekatan yang menekankan kedekatan emosional dan keberlanjutan relasi antara relawan dan anak binaan. Temuan ini menunjukkan bahwa Komunitas Rumah Pelangi berhasil membentuk karakter anak jalanan melalui pendidikan berbasis kearifan lokal. Model ini berkontribusi pada penguatan pendidikan karakter, khususnya bagi kelompok marjinal, dan berpotensi direplikasi dalam konteks serupa.