Tururan Ritual Massali Padang Pada Rambu Solo’ dalam Perspektif Roland Barthes dan Implementasi bagi Kehidupan Masyarakat
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v8i8.8814Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Menjelaskan makna simbolik dari bahasa ritual Massali Padang melalui pendekatan semiotika Roland Barthes. 2) Menjelaskan implementasi bahasa ritual Massali Padang dalam kehidupan masyarakat Toraja. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ini adalah (mixed methods research) yaitu metode penelitian kombinasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data berupa observasi langsung terhadap pelaksanaan ritual, rekaman audio tuturan ritual, wawancara dengan tokoh adat, serta studi dokumentasi. Data yang dianalisis mencakup 29 tuturan ritual yang diucapkan dalam Massali Padang, yang kemudian diuraikan makna simboliknya berdasarkan kerangka semiotika Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tuturan dalam Massali Padang memuat berbagai simbol adat, seperti tongkonan sebagai representasi identitas dan legitimasi sosial, serta metafora kerbau, air, dan pohon sebagai penanda hubungan spiritual antara manusia dan leluhur. Setiap tuturan tidak hanya berfungsi untuk memperkuat struktur adat, tetapi juga menjadi bentuk pewarisan nilai seperti kesetiaan terhadap kepercayaan leluhur, pentingnya musyawarah, penghargaan terhadap alam, dan solidaritas sosial. Nilai-nilai tersebut, meskipun disampaikan dalam bahasa ritual yang semakin asing bagi generasi muda, tetap hidup dan relevan dalam membentuk cara pandang masyarakat Toraja terhadap kehidupan, kematian, dan hubungan sosial.