Implementasi Nilai-Nilai Tri Hita Karana dalam Sembahyang Permohonan Hujan (Sembea Raho Ura) dan Implikasinya terhadap Pendidikan Sosial di Desa Ngali, Kabupaten Bima

Authors

  • Muhammad Riza Universitas Pendidikan Ganesha, Indonesia
  • Desak Putu Jeny Universitas Pendidikan Ganesha, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.54371/jiip.v7i12.6406

Abstract

Penelitian ini mengkaji implementasi nilai-nilai Tri Hita Karana (THK) dalam praktik sembahyang permohonan hujan (Sembea Raho Ura) di Desa Ngali, Kabupaten Bima, serta implikasinya terhadap pendidikan sosial masyarakat. Tri Hita Karana, sebagai filosofi kehidupan yang berasal dari Bali, menekankan harmoni antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan), manusia dengan sesama (Pawongan), dan manusia dengan lingkungan (Palemahan). Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi lapangan, wawancara mendalam dengan tokoh masyarakat, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Sembea Raho Ura mencerminkan nilai-nilai THK yang kuat, di mana ritual tersebut tidak hanya memperkuat hubungan spiritual antara masyarakat dan Tuhan, tetapi juga mendorong solidaritas sosial dan kesadaran lingkungan. Implementasi nilai Parahyangan terlihat dalam doa-doa dan keyakinan kolektif yang dipegang oleh masyarakat, sedangkan Pawongan diwujudkan dalam kerja sama dan partisipasi komunitas dalam pelaksanaan ritual. Nilai Palemahan tampak dalam perhatian terhadap kelestarian alam yang disertai dengan usaha menjaga keseimbangan lingkungan untuk mendukung keberhasilan permohonan hujan.

Published

2024-12-01

How to Cite

Riza, M. ., & Jeny, D. P. . (2024). Implementasi Nilai-Nilai Tri Hita Karana dalam Sembahyang Permohonan Hujan (Sembea Raho Ura) dan Implikasinya terhadap Pendidikan Sosial di Desa Ngali, Kabupaten Bima. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 7(12), 13346-13351. https://doi.org/10.54371/jiip.v7i12.6406