Peningkatan Perilaku Prososial pada Anak Usia 4-5 Tahun melalui Permainan Tradisional Babintingan
DOI:
https://doi.org/10.54371/jiip.v6i10.3091Abstract
Dalam kehidupan manusia yang adalah makhluk sosial tentu saja kita saling membutuhkan satu sama lain dalam membentuk sebuah relasi sosial. Berangkat dari realita ini perilaku prososial itu sangat penting ditanamkan sejak dini. Berbicara tentang anak usia dini sangat erat kaitannya dengan bermain oleh karena peneliti memilih salah satu permainan tradisional yaitu babintingan untuk dapat meningkatkan kemampuan prososial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah permainan babintingan dapat meningkatkan perilaku prososial anak usia 4-5 tahun di KB/TK Satria Tunas Bangsa dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), menggunakan model Kemmis and Taggart yang dilakukan selama 2 siklus, dimana siklus satu dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan dan siklus 2 sebanyak 3 kali pertemuan. Subjek penelitian terdiri dari 11 anak, 3 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun indikator pencapaian peningkatan perilaku prososial anak, yaitu mau menerima kekalahan, memiliki rasa peduli, mau berbagi tugas, mau bermain bersama dan tidak pilih-pilih teman. Hasil yang didapat bahwa permainan tradisional babintingan mampu meningkatkan kemampuan prososial anak, terlihat dari kriteria keberhasilan yang mencapai 80%.